Diduga Keracunan Makanan Tujuh Santri Ponpes Ulul Albab Masuk Puskesmas
Setelah mendapat perawatan dari para petugas kesehatan Puskesmas Koto Baru, para santri yang terpapar dugaan keracunan makanan akhirnya diperbolehkan dibawa pulang oleh orang tua masing masing. Kebetulan proses belajar di Ponpes Ulul Albab memasuki masa libur sekolah.
Orang tua para santri tampaknya lebih memilih merawat anaknya di rumah masing masing. Sebab kondisi anak anak mereka yang sebelumnya mengalami pusing pusing dan mual mual, setelah mendapat perawatan petugas medis sudah nampak ringan dan sudah pula direkomendasi untuk pulang.
Sementara para petugas masih melanjutkan pekerjaan dengan menelusuri dan menginvestigasi asal muasal dan sebab sebab dari adanya kasus dugaan keracunan. Investigasi ini menurut Rahmadona Fitri dari Dinas Kesehatan, langsung dipimpin oleh Kadis Kesehatan dr. Rahmadian.
Seperti diberitakan sebelumnya, tujuh santri dari Ponpes Ulul Albab, Nagari Koto Baru, Kecamatan Koto Baru terpaksa dilarikan ke Puskesmas Koto Baru, Selasa (17/12/19). Petugas Puskesmas segera memberikan pertolongan dengan mengambil tindakan penyelamatan.
Camat Koto Baru, H. Berlian, S.Sos mengatakan, para santri yang dirawat di Puskesmas Koto Baru ada tujuh. Mereka adalah Cindi Ayu, Betris Palensia, Airin Bunga, Wulandari, Sunchi Cahnia, Zulfa dan Sahilpha Putri. Hingga siang ini mereka masih mendapatkan perawatan di Puskesmas Koto Baru.
Berlian menjelaskan, dugaan keracunan itu berawal dari tadi malam, dimana para santri pergi ke pesta seorang teman. Mereka lalu mengkonsumsi hidangan yang disajikan tuan rumah. Sepulang pesta 32 santri mengalami pusing kepala dan muntah muntah. Tujuh dilarikan ke Puskesmas dan sisanya masih di asrama Ponpes.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Dharmasraya, dr. Rahmadian bersama Kabag Humas Setda Budi Waluyo membenarkan kejadian tersebut. Namun pihaknya masih menyelidiki sebab pasti dugaan keracunan itu. "Kalau dari info yang kita kumpulkam, kemungkinan mereka keracunan mie goreng," sebut Rahmadian. Sekali lagi, Dinkes bersama pihak terkait masih mendalami penyebab kejadian tersebut.